Misteri Gaun Berusia 400 Tahun dan Penyelundupan Emas Kerajaan
Sebuah gaun mewah berbahan sutra berusia 400 tahun yang ditemukan di bangkai kapal di perairan Belanda menguak misteri yang terjadi beberapa abad lalu.
Diduga, gaun itu bisa jadi adalah petunjuk misi paling rahasia untuk
menyelundupkan emas permata pada malam hari tatkala Perang Bersaudara
Inggris berlangsung.
Gaun itu ditemukan oleh penyelam di perairan Belanda, Pulau Texel dua
tahun lalu. Kendati demikian, benda itu masih misterius. Para ahli
sejarah saat itu mencari asal usul gaun itu.Gaun itu merupakan penemuan maritim paling penting bagi Belanda.
Benda itu adalah milik Jean Kerr, Countess of Roxburghe sekaligus
pelayan Ratu Henrietta Maria, istri Charles I.
Baju itu dinyatakan hilang saat sebagian kapal kerajaan karam setelah
cuaca buruk ketika menyeberang dari Dover ke Hellevoetsluis di Belanda
pada Februari 1642.
Apa yang membuat peran wanita pelayan bangsawan lebih menarik adalah,
dia pernah menjadi mata-mata di saat pemerintahan James I, ayah
Charles. Kala itu ia menyampaikan informasi kepada Raja Spanyol.
Sejumlah barang lainnya termasuk sisir, pembatas buku, mantel dan
botol parfum ditemukan di kapal karam itu. Barang-barang itu terkubur di
bawah pasir di dasar laut yang melindungi dari erosi.
Ahli sejarah Nadine Akkerman dari Universitas Leiden tahu mengenai
baju itu berdasarkan surat yang ditulis oleh Elizabeth Stuart atau Ratu
Musim Dingin, anak perempuan dari James I yang tinggal di pengasingan di
Hague.
Keterkaitan gaun dan
surat itu membuat Akkerman gembira. Ahli sejarah yang fasih dalam
bidang sejarah perempuan dan telah menuliskan dua terbitan berisi
korespondensi Elizabeth Stuart.
"Aku tengah duduk menunggu pesawat di bandara sekembalinya dari suatu
konferensi ketika sadar ada surat Elizabeth yang mengatakan gaun
pembantu pribadinya hilang," kata Akkerman seperti dilansir dari The Guardian, Jumat 22 April 2016.
"Sungguh luar biasa menemukan gaun Abad ke-17 saat itu, namun
menemukan keterkaitan baju dengan pemiliknya adalah hal spektakular,"
lanjut Akkerman.
Kapal tersebut secara resmi membawa putri Charles I , Mary, untuk
bergabung dengan suaminya, William II, Prince of Orange setelah keduanya
menikah setahun sebelumnya. Namun, alasan sesungguhnya adalah menjual
perhiasan melalu kontak Elizabeth Stuart dan mengumpulkan uang untuk
tentara kerajaan.
"Ini adalah misi berbahaya dan sensitif, yang mengindikasikan ada
fakta surat Elizabeth ditulis dengan bahasa sandi," beber Akkerman.
Akkerman dan ahli sejarah Helmer Helmers dari Amsterdam University
menyimpulkan, itu milik Jean Kerr yang saat itu berusia 56 tahun.
"Ia seorang perempuan yang menarik," jelas Akkerman. "Anne dari
Denmark, istri James I, tahu kalau Kerr memberikan informasi namun
membiarkannya. Ia tak mau mengambil risiko Kerr mengklaim dirinya
dituduh bukan-bukan. Kendati demikian, itu bisa saja strategi berbahaya
bagi Kerr, karena kapan saja ia bisa dijadikan kambing hitam," tutup
Akkerman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar